Insiang (1976)

0

Rating (0)

(No Ratings Yet)

Loading...

– Kisah tentang kehidupan seorang gadis muda yang tinggal bersama ibunya di daerah kumuh Manila, yang menjadi tak tertahankan ketika pacar muda ibunya pindah bersama mereka.ULASAN – Kemelaratan, kotoran, dan kemiskinan semuanya teraba dalam film berpasir dari Lino Brocka ini, yang berpusat di sekitar seorang wanita muda (Hilda Koronel) yang disiksa secara mental olehnya ibu (Mona Lisa), dan disiksa secara fisik oleh kekasih ibunya (Ruel Vernal). Rasanya seolah-olah kita tenggelam dalam daerah kumuh sepanjang film, dan tidak ada adegannya yang terasa seperti berada di lokasi syuting (mungkin memang tidak). Kami merasakan kurangnya privasi di rumah di kota kumuh kecil ini, dengan toilet jongkok di ruang tamu, dan putrinya dipaksa untuk melihat dan mendengar ibunya dengan kekasihnya. Di kota kita melihat pria berperilaku buruk dengan mabuk, meraba-raba wanita, dan menghabiskan waktu mereka di tempat biliar atau berjudi. Ada kesan karakter-karakter ini memiliki sedikit pilihan, dengan pengangguran yang tinggi di kota, dan bagi mereka yang memiliki pekerjaan kasar, harus bertahan dengan gaji yang kecil. Hal ini bertentangan dengan citra rezim Marcos yang berusaha menekan Filipina, dan tidak mengherankan jika film tersebut dilarang. Selain dari jendela realistis yang diberikan film tersebut pada kemiskinan massa sementara Imelda Marcos keluar untuk membeli semua sepatu itu, itu juga ibu suri dari cerita di mana korban pemerkosaan tidak dipercaya – dalam hal ini oleh ibunya sendiri. Di momen sedih lainnya, pacarnya (Rez Cortez) memanfaatkannya di kamar hotel murah, sementara penonton berpikir, ya Tuhan, dia membutuhkan cinta dan kebaikan, bukan seks. Ke mana perginya film itu, saya tidak akan membocorkannya, kecuali untuk mengatakan bahwa film ini memuaskan sekaligus menyedihkan. Oh, catatan terakhir. Saya tidak terlalu peduli apakah adegan rumah jagal yang diperpanjang sebelum kredit bergulir dimaksudkan untuk mengatur nada dunia kejam yang akan kita lihat, atau jika itu adalah metafora untuk Filipina di bawah Marcos – itu brutal dan tidak perlu. melihat. Sebagai seorang vegetarian, sebagian kecil dari saya menyukai orang-orang yang dihadapkan pada fakta-fakta dari tempat-tempat yang kejam ini, tetapi melihatnya dalam konteks ini dan untuk waktu yang lama merupakan kejutan yang sangat tidak menyenangkan, dan benar-benar membuat perut saya mual. Anda pasti dapat melewatkan semua ini jika perlu.